Tak jauh di depan kami, ada sebuah mobil yang tertimbun longsor dari atas alasan jika kejadian naas itu terjadi akibat hujan beberapa saat lalu. Kepanikan tentu saja melanda seluruh anggota keluargaku yang ada di dalam mobil itu, terutama nenekku. Nenekku tak henti-hentinya menyuruh kami semua untuk berdoa, terus-menerus, bahkan aku sendiri sampai jengkel mendengarnya, bukan karena aku tak ingin berdoa terus-menerus, tetapi karena saat ini aku sedang berpikir bagaimana caranya kami bisa pulang ke rumah kami. Longsor itu berhasil melumpuhkan kegiatan perjalanan setiap wisatawan, mau tak mau, kami harus kembali ke tempat awal tadi. Tak lama setelah kejadian longsor itu terjadi, mobil polisi datang beruntun untuk mengatur kembali jalanan yang tak bergerak sama sekali. Mau tak mau, kami pun harus menelankuat-kuat niat kami untuk kembali ke rumah karena kami diminta untuk mencari penginapan terdekat. Tentu saja, hal itu menambah beban pikiran kami semua. Kami tidak memikirkan jika kejadian seperti ini akan menimpa kami, kami tak memiliki begitu banyak uang untuk menyewa penginapan, selain itu, kami juga yakin jika penginapan saat ini pasti telah penuh mengingat begitu banyak mobil yang disuruh untuk memutar balik arah. Di tengah-tengah kepanikan itu, akhirnya sebuah solusi ditemukan oleh nenekku, nenekku ingat kami memiliki saudara jauh yang tinggal di dekat area longsor itu. Dengan bermodalkan nama panggilan serta marga, kami mulai mencari rumah saudara jauh kami itu. Butuh waktu yang begitu lama bagi kami untuk menemukan rumah saudara jauh kami tersebut, bahkan, bibiku sudah pasrah jika akhirnya kami harus tidur di dalam mobil sembari menunggu matahari muncul. Tapi, tekad pamanku tak pernah surut, pamanku begitu gencar bertanya tentang keberadaan rumah saudara jauh kami ini pada setiap warga yang ditemuinya hingga akhirnya kami menemukan titik terang dari pencarian kami. Sepertinya saat itu waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam, namun mata kami semua tetap terbuka dengan lebar, tak ada sedikitpun rasa kantuk yang menyerang kami. Akhirnya, kami pun mendapatkan alamat dari rumah saudara jauh kami itu. Namun, sepertinya kegundahanku tak bisa hilang begitu saja. Meskipun kami sudah mendapatkan alamatnya, aku takut jika saudara jauh kami itu tak berada di rumah, aku sangat takut jika perjuangan kami beberapa jam belakangan ini terbuang sia-sia. Tapi sepertinya Dewi Fortuna sedang berada di pihak kami. Ketika kami sampai di alamat itu, kami melihat seorang wanita paruh baya yang diyakini nenekku sebagai saudara jauh kami tengah berkumpul dengan tetangganya, sepertinya mereka terlihat begitu panik akan kabar longsor yang telah mengakibatkan aktivitas perjalanan lumpuh. Mobil hitam kami yang memasuki gang liat itu tentu saja mengundang tanda tanya dari orang-orang yang sedang berkumpul di sana, hingga akhirnya nenekku memutuskan untuk turun dan benar saja, wanita paruh baya itu, saudara jauh kami, langsung terkejut melihat kedatangan nenekku. Ia memeluk nenekku dan bertanya alasan kami mendatangi rumah mereka. Paman dan nenekku pun menjelaskan tentang kejadian naas yang menimpa kami dan tanpakuduga, saudara jauh kami itu langsung menyambut kami dengan tangan terbuka lebar. Wanita paruh baya itu melangkah dengan lincah ke dalam rumahnya yang dibangun dari kayu serta batu-bata tak bercat, rumah sederhana namun cukup besar untuk menampung kami semua yang berjumlah 7 orang. Tikar di gelar di atas lantai rumah itu, bantal serta selimut diletakkan di atas tikar itu, tak hanya sampai disana, saudara jauh kami itu juga menyiapkan kami segelas teh manis hangat. Keluargaku serta saudara jauh kami pun menghabiskan waktu untuk saling berbicara melepas rindu, meskipun wanita paruh baya itu memiliki hubungan darah yang jauh dengan keluarga kami, namun wanita paruh baya itu sangat ramah dan bersikap hangat. Selama mereka berbicara, kedua netraku tak henti-hentinya menatap jam dinding yang berdetak di dinding rumah itu. 5 menit lagi, tahun akan berganti. Sungguh, aku tak pernah berpikir jika aku akan menghabiskan waktu tahun baru jauh dari rumahku dan di tengah-tengah situasi yang menegangkan seperti ini. Suara kembang api serta petasan mulai memenuhi indra pendengaranku, suara itu mengundangku untuk menatap ke luar dari jendela yang terbuka dengan lebar di dalam rumah itu. Dari tempatku duduk saat ini, aku dapat melihat bagaimana terangnya kembang api itu dan ternyata, aktivitasku itu diperhatikan oleh saudara jauh kami. Saudara jauh kami itu kemudian mengajak kami untuk melihat kembang api, ia berkata, kembang api di daerah mereka ini setiap tahun selalu terlihat luar biasa, banyak orang-orang berkantung tebal yang sering membakar uangnya untuk petasan-petasan menakjubkan di akhir tahun seperti ini. Tentu saja aku serta saudara-saudaraku begitu antusias ketika mendengarnya, ia kemudian mengajak kami keluar dari rumahnya dan benar saja, kedua mata kami langsung disambut dengan keindahan kembang api yang begitu menakjubkan di langit malam yang sangat gelap. Aku begitu terpukau akan keindahan itu, aku bahkan tanpa sadar tersenyum tipis. Menghabiskan akhir tahun dan memulai awal tahun di tempat seperti ini tak pernah terlintas di dalam benakku. Pada hari itu, aku merasa hidupku seperti sedang berada di roller coaster, sebentar aku merasa tenang, sebentar aku merasa takut, kemudian merasa panik, lalu merasa bahagia, namun aku bersyukur pada Tuhan aku mengakhiri hariku di akhir tahun 2020 dengan senyuman bahagia dan perasaan lega yang begitu luar biasa.
StructureNarrative Text tentang Lake Toba. Kumpulan Legenda Legenda di Nusantara. Fortoba Home Facebook. Dongeng danau Toba dalam Bahasa Jawa terlengkap. Cerita Asal Usul Dialog Danau Toba ngancati net Cerita Rakyat Asal Usul Danau Toba CONTOH TEKS July 15th, 2018 - Penduduk Kemudian Menamakan Danau Itu DanauContohNaskahDrama Singkat Asal Usul Danau Toba. Di sebuah desa di wilayah Sumatera, hiduplah seorang petani bersama ibunya bernama Toba dan Ibu Toba. Pada malam hari, Toba bermimpi buruk sekali, dalam mimpinya dia diterkam oleh seekor harimau, dia pun langsung terbangun, ketika dia sedang memikirkan apa arti dari mimpi itu, tiba-tiba ibunya
MEDAN Dalam rangka percepatan penyelamatan ekosistem kawasan Danau Toba terkait Rencana Peraturan Pemerintah-Kawasan Strategis Nasional (RPP-KSN), Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Sumatera Utara melaksanakan Dialog Gerakan Penyelamatan Danau Toba, Kamis (22/11) di Hotel Niagara.Dialog yangPelajaranyang dapat kamu ambil melalui cerita Danau Toba dan 🔗 Pulau Samosir adalah jangan pernah melanggar janji dan turutilah perkataan orang tua. Selain mendapat pesan berharga, kamu bisa belajar bahasa Inggris melalui EFolklore melalui animasi di bawah ini. Di dalam cerita Danau Toba dan Pulau Samosir, terdapat countable dan uncountable noun. Uo2WaRd.